Header Ads

  • Info Terkini

    Jangan Katakan 3 Hal Ini Pada Penderita Penyakit Kronis

    penyakit kronis
    Sungguh menyakitkan bukan jika kita mengetahui seseorang menderita penyakit kronis tertentu. Meskipun begitu sering saja di antara kita yang keseleo lidah dan menyinggung perasaan si penderita penyakit.
    Ada sebuah pepatah yang menarik untuk di terapkan" Teman yang setia adalah obat kehidupan", "Sahabat adalah resep kesehatan. Tidak ada dokter yang mampu menulis resep untuk pertemanan, cinta dan tawa."
    Sepertinya seringkali kita merasa tidak adil dalam kehidupan ini. Saya artis tapi kenapa saya harus menderita penyakit ini, saya miskin kenapa saya harus menderita penyakit ini lalu bagaimana saya bisa menghidupi keluarga kami. Realitas di atas mungkin saja terjadi pada lingkungan di sekitar kita. Bagaimana cara menghadapi orang-orang di sekitar kita yang menderita penyakit yang menakutkan.
    Meskipun dalam tulisan ini bukanlah berangkat dari sebuah studi ilmiah namun rasanya tidak ada studi ilmiah juga tentang perasaan hanya pendekatan aja kelles xixii. Yu kita mulai berfikir kembali tentang beberapa hal yang harus dijaga perkataan pada penderita penyakit kronis seperti :
    1. Jangan membanding-bandingkan.
    Jangan membanding-bandingkan satu penderita dengan penderita lainnya terutama dalam cara menghadapi kesabaran atau tindakan dalam menghadapi kenyataan. Adakalanya seorang penderita diabetes menahun akan selalu lebih emosi sedangkan si penderita yang lain tidak, jangan coba untuk membanding-bandingkan karena itu akan menambah penderitaan bagi si penderita penyakit.
    2. Jangan Menasehati secara berlebihan.
    Menasehati si penderita untuk lebih bersabar atau bahkan untuk memberikan solusi berobat itu sah-sah saja. Namun kadang kala kita memberikan solusi dengan koreksi gaya hidup atau pola hidup sebelum menderita. Itu menyakitkan sob, karena itu sudah terjadi dan sulit untuk kembali pada masa sehat sebelum melewati masa sakit kronis.
    3. Berandai-andai
    Andai kamu sembuh kamu bisa kembali beraktivitas seperti biasa : bernyanyi, sepakbola, bermain bersama dan lainnya. Yupsz, ingat sob, si penderita penyakit kronis lebih membutuhkan dukungan moril untuk mendukung apa yang di deritanya. Meskipun agak rancuh penjelasannya tapi kita tahu penderita penyakit kronis membutuhkan langkah konkrit untuk mengatasi penyakitnya.

    Penderita penyakit kronis tidak pernah menginginkan menderita kronis. Ini berkaitan dengan mental para penderita penyakit kronis. Mental seringkali menjadi penentu keberhasilan pengobatan. Mental baja dalam menghadapi penyakit dan dukungan orang-orang disekeliling menjadi faktor pemicu percepatan sembuh.
    Kesehatan mental merupakan hal yang baru bagi saya, rasanya ingin mengulas tentang mental selengkap mungkin. Ada baiknya saran dan kritik terlontar dalam kolom komentar.

    No comments